Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karhutla Parah, Walhi Desak Pemerintah Evaluasi Restorasi Gambut

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Sudirman ketika kabut asap dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Ahad, 25 Agsutus 2019. Kegiatan hari bebas kendaraan bermotor di kawasan tersebut terpaksa ditiadakan karena  kondisi kabut asap yang masih menyelimuti Pekanbaru. ANTARA/Rony Muharrman
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Sudirman ketika kabut asap dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Ahad, 25 Agsutus 2019. Kegiatan hari bebas kendaraan bermotor di kawasan tersebut terpaksa ditiadakan karena kondisi kabut asap yang masih menyelimuti Pekanbaru. ANTARA/Rony Muharrman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta kepada pemerintah agar pelaksanaan restorasi gambut dievaluasi menyusul kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai daerah di Indonesia yang terus berlanjut dan memunculkan asap yang membahayakan kesehatan masyarakat.

Direktur Walhi Kalimantan Barat Anton P. Wijaya di Jakarta, Rabu, 11 September 2019, mengatakan evaluasi pelaksanaan restorasi gambut harus segera dilakukan. Jika pembangunan berbagai infrastruktur pembasahan telah dilakukan namun masih ada yang terbakar maka seharusnya ada yang bertanggung jawab.

Menurut dia, Badan Restorasi Gambut harus bertanggung jawab jika masih terjadi kebakaran hutan dan lahan jika ternyata di sana sudah ada intervensi pembasahan.

Saat ini ada Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut (Sipalaga) yang dapat memantau tinggi level muka air di lahan gambut dan sudah ada standar operasional prosedur (SOP) untuk segera dilakukan pembasahan dengan cepat, namun sayangnya saat ini masyarakat harus “bertempur” lagi melawan kebakaran hutan dan kabut asap.

Menurutnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pertanian (Kementan) juga harus bertanggung jawab, karena Karhutla ada yang terjadi di lahan konsesi, baik itu di lahan hutan produksi maupun perkebunan.

Perusahaan juga punya kewajiban melakukan restorasi gambut untuk menekan terjadinya Karhutla. “Malah seharusnya pemerintah mengajukan peninjauan kembali izin yang sudah diberikan pada perusahaan-perusahaan tersebut,” ujar Anton.

Direktur Walhi Riau Riko Kurniawan mengatakan jarak pandang di Kabupaten Siak sangat cepat berubah karena konsentrasi asap Karhutla. Pimpinan daerah sudah mengeluarkan edaran untuk membuka posko-posko kesehatan, mengingat kondisi udara di Riau cepat sekali “drop” bahkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru sempat menyentuh level berbahaya di kisaran 300-500.

Hanya dalam dua minggu, menurut dia, puluhan ribu masyarakat di sana terpapar dan jutaan lainnya menghirup asap Karhutla yang mengandung partikel berbahaya bagi kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah dua tahun tidak ada asap kini kondisinya kembali parah, artinya pemulihan hutan dan lahan gambut gagal karena area ini yang menjadi sumber bencana asap di Riau saat ini.

Menurut dia, kejadian Karhutla kali ini memang banyak terjadi di kawasan yang lahan gambutnya rusak. Narasi pemerintah untuk membenahi tata kelola gambut sudah benar, namun fakta di lapangan itu berjalan lambat, karenanya diperlukan evaluasi.

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead saat dihubungi ANTARA mengatakan akan melakukan evaluasi dan analisis rutin guna mengetahui berapa banyak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di area yang sudah direstorasi. Berdasarkan analisis dua tahun lalu yang dilakukan BRG diketahui radius satu kilometer (km) dari titik pembangunan sakat kanal dan sumur bor di lahan gambut hanya sekitar empat persen yang masih mengalami kebakaran.

Analisis akan dilakukan kembali untuk mengetahui efektivitas pembangunan infrastruktur pembasahan yang sudah dikerjakan.

Seberapa banyak titik api di luar radius area yang ada sekat kanal dan sumur bor sekarang dibanding dua tahun lalu akan dicari tahu, dan jika jumlahnya sama berarti ada yang tidak beres dan BRG harus siap evaluasi besar-besaran. Menurut Nazir, pertimbangan untuk segera melakukan analisis dan evaluasi sudah muncul di tahun sebelumnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

4 hari lalu

Perkebunan kelapa sawit di area konsesi PT Suryamas Cipta Perkasa yang terindikasi masuk ke dalam kawasan hutan di Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Dilihat dari atas pada Kamis, 21 Desember 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.


Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

5 hari lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...


Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

5 hari lalu

Walhi mendesak pemerintah untuk menghentikan wacana penghapusan Amdal dan IMB dalam pengurusan perizinan investasi.  TEMPO/Galuh Putri Riyanto
Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.


Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.


Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

YLKI Catat Pinjol Ilegal Jadi Aduan Konsumen Tertinggi Selama 2023
Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.


WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

7 hari lalu

Aktivis dari WALHI membawa poster saat menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Aksi tersebut memprotes pendanaan Jepang dan lembaga kredit ekspornya Japan Bank for International Cooperation (JBIC) terhadap proyek-proyek gas fosil yang dapat mengancam keanekaragaman hayati, mata pencaharian, dan keselamatam masyarakat. Aksi protes ini digelar bersama di sejumlah negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

9 hari lalu

Kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. ANTARA/HO-BP Tangguh
Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.


Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

12 hari lalu

PJ Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali (baju merah) menerima aspirasi masyarakat yang menuntut penyetopan izin tambang dan mengevaluasi izin yang terbit di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin, 22 April 2024. Tempo/Servio Maranda
Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.